Friday, November 25, 2011

Nyesek #5

Beb, kebenaran yang baru aku terima kemarin2 ini dan bahkan tadi malam, benar2 menyakitkan. Aku ga tau seberapa hancur hati aku, cuma aku berusaha bertahan. Mungkin sehancur hati kamu pas kamu ditinggalin mantan kamu dan terus mengharap dia kembali dan dia seakan2 ga kembali. Mungkin pas aku tahu kamu bohong, hatiku sehancur hati kamu pas kamu tau mantan kamu selingkuh sama temen2 kamu sendiri :) sakit sekali rasanya, sakit sekali sampai ga bisa rasain apa2. Semuanya cuma rasa capek, capek mikir, capek menahan semua emosi, marah, sedih, dan jatuh. Seandainya dulu kamu merasakan ini, kenapa sih kamu masih juga lakuin itu sama aku. Kamu tau sakitnya kayak apa, dan kamu masih lakuin itu sama aku. 

Kadang aku masih berpikir untuk membalas kamu, tapi terlalu sering hati aku bilang kalau aku tu emang cuma pelarian buat kamu, aku cuma hiburan kamu saat kamu capek dengan semua keputusasaan kamu nunggu mantan kamu, dan aku ga berarti apa2 buat kamu. Hati aku bilang itulah kenapa kamu ga pernah ingat ulang tahunku, kenapa kamu ga mau berjuang buat kau, karena semua hati kamu cuma mau berjuang untuk mantan kamu. Jadi seandainya pun aku balas dendam beb, ga akan ada artinya buat kamu, kamu mungkin malah ketawain aku yang kalap dan bodoh lakuin hal ga penting untuk balas kamu :)

Aku saat ini sedang memutuskan: aku mau pergi aja dari kamu, toh kamu ga akan merasa kehilangan, dan tadi malam aku baca inbox dari mantan sekaligus pacar tersembunyi kamu kalo dia akan nunggu kamu apapun yang terjadi. Jadi aku pikir kamu akan baik2 saja. Aku ga tau mungkin dalam hatiku ini, masih sayang banget sama kamu, namun aku terlalu sakit menerima kenyataan yang selama ini selalu aku pertanyakan dan selalu ingin aku ketahui. Aku bukan apa2 buat kamu jadi kamu juga ga akan merasa kehilangan dan kamu mungkin mau balikan lagi sama dia yang emang udah jadi backstreet kamu. It's fine, i think even though i hate that fact. Sakit sekali rasanya dada aku, sesak nafas, dan jantungku bahkan berdetak lebih cepat menahan semua rasa yang aku bingung gimana cara mengungkapkannya. Mungkin juga kamu ga akan pernah anggap aku apa2 dan pernah ada, karena ternyata semua fokus hidup kamu cuma mantan kamu itu. Rupanya aku harus menelan semua kebenaran yang sakit banget ini, dan aku emang benar2 yang harus pergi. Sungguh, masih ada sedikit ketidak relaan dalam hati aku, karena kamu begitu menyenangkan saat sama aku dan ternyata kamu bilang sama mantan kamu kalo semua kebahagiaan kamu sama aku tu cuma topeng dan yang benar adalah kamu capek sama aku, kamu pura2 sama aku. My God,,,aku gak nyangka banget beb, kamu berbohong sama aku sampai segitunya. Harusnya kamu lepasin aja kita dengan kejujuran. Seandainya dulu pas kamu bilang putus itu, kamu bilang karena kamu ternyata masih begitu sayang dengan mantan kamu dan kamu mau sama dia akhirnya nanti dan bukan sama aku, mungkin aku ga akan maksa bertahan untuk terus jadi pacar kamu. Karena saat itu aku cuma takut kamu sendiri, aku takut kamu butuh seseorang yang setia dan selalu ada buat kamu. Tapi kamu ga bilang apa2 dan meneruskan hubungan kita dan terus berbohong dan berpura dan terus berhubungan dengan mantan kamu yang ternyata dialah orang yang kamu harapakan setia sama kamu dan bukan aku. Seandainya aku tahu bahwa semua perjuangan dan sayangku ga cukup buat kamu, dan kamu masih punya dia dan hanya dia yang sanggup memberi semua kebutuhan kamu, aku pasti pergi saat itu pas kamu bilang putus. Kamu terlalu banget menjebakku dalam mimpi2ku sendiri, mimpi2 untuk bahagia sama kamu nanti. Mimpi2 untuk berjuang buat kamu dan dapatin happy ending sama kamu nanti. Aku gak ngeti beb...aku nggak ngerti....

No comments:

Post a Comment