Thursday, August 28, 2014

More Mistakes More Learning

Banyak hal yang sudah terjadi selama kita jadi 1 kota beb....
Namun dari banyak hal itu, aku baru tahu kalau aku bukan orang yang benar-benar baik seperti yang aku pikir selama ini. Aku gak tau, apakah ini karena emang aku ga baik, atau karena kamu yang berhasil menanamkan pikiran gak baik itu ke aku. Tapi mungkin juga aku bukan orang yang baik.

pertama, ketika aku tahu bahwa aku gak lolos psikotes untuk pekerjaanku dan disana, dihasil psikotes itu tertulis dengan jelas bahwa aku TIDAK DISARANKAN untuk diterima dipekerjaanku ini. Aku begitu depresi dan stress karena aku ga tau bahwa kepribadianku seburuk itu. Aku berpikir bahwa aku baik-baik saja dan OMG! Aku ternyata orang yang sangat2 buruk. Tapi aku senang kamu mendukung aku.

Kedua, kita berantem, dan lagi-lagi kamu bilang putus. Itu karena aku ungkit-ungkit bahwa kamu manfaatin aku. Maksudku bukan manfaatin dalam hal uang, iya oke, kadang aku ngerasa kamu manfaatin dalam hal itu kalo pas lagi berantem. Cuma saat itu maksud aku adalah kamu manfaatin perasaanku, aku udah kasi semua, perjuanganku, pikiranku, tenaga, uang, semua. Dan terkadang kamu kalau berantem enak aja bilang bubar. Tapi saat itu selain ngajak putus kamu bilang kalau aku adalah satu-satunya orang yang bikin kamu down dan ngerasa gak bisa apa-apa, aku egois dan selalu ngerasa menang sendiri. Aku bener2 gak tau aku seburuk itu dengan semua penjelasan kamu, tentang hidup kamu yang bakalan fine-fine aja kalau aku gak datang ke sini, nyusul kamu. Atau tentang kendaraan yang kamu ambil hanya karena untuk aku. Aku saat itu merasa orang paling buruk di dunia dan ga pengen ketemu kamu. Oke, dan kamu maafin aku dan kita baikan (dengan beberapa syarat dari kamu).

Ketiga, pagi ini aku pengen kamu bisa antar aku ke suatu tempat karena pekerjaanku. Aku tau permintaanku bakalan ga terpenuhi karena kamu sendiri kerja. Lalu aku buka FB kamu dan nemu foto kamu yang di tag temen kamu pas kalian jalan kemarin Minggu. Aku gak tau kenapa, ga bisa lagi kontrol emosi dan aku komen yang intinya menyulut emosi kamu. Dan kamu juga mungkin udah muak sama kelakuan aku yang suka marah-marah kalau keinginanku gak terpenuhi, kamu juga mulai maki-maki aku di FB. Dan aku spechless.

Maksudku, aku tiba-tiba ngerasa biasa aja, kamu ga bisa antar aku maklum, aku ga marah lagi dan ak bisa mengendalikan diriku walaupun aku pengen marah. Cuma sekarang kamu telepon-telepon terus minta putus. Aku antara mikir, dan juga capek kerja, dan juga malas bahas ini, aku pengen bangun aja besok pagi dan kita baik-baik saja.

Aku ga tahu apa yang bakal terjadi beberapa menit ke depan ini. Mungkin kamu bener-bener pergi atau putusin atau apa. Aku gak tau dan saat ini aku bener gak pengen ngerasain apa-apa. Galau pun nggak pengen, seneng juga nggak pengen.

Kadang-kadang aku ngerasa kamu anggap enteng, kamu putusin, kamu maafin, kamu marahin, lalu kamu baikin lagi, kamu manjain lagi. Mungkin kamu tersiksa lakuin itu. Tapi aku bahkan nggak tau, kamu masi sayang aku bener-bener atau nggak karena sekarang semakin sering kamu pengen putus dari aku. Kadang aku ngerasa, TUHAN, apa aku harus bener-bener lepasin dia. Meskipun awalnya adalah kesalahanku. Apa aku gak boleh lagi memperbaiki dan apa dia sudah TUHAN jadikan ga sayang lagi sehingga bisa lepasin aku.

GOD, PLEASE MAKE ME NUMB.

Sunday, May 25, 2014

He Did It (AGAIN)

Hampir 3 minggu aku hidup di kota ini, kita yang sama tempat kamu kerja karena aku juga di terima magang di sebuah lembaga di sini. Jadi, aku senang karena ini akhirnya kesempatan aku untuk bisa bekerja di luar kota dan bisa sama-sama dengan kamu.

Minggu kedua, pada pertengahan minggu aku sakit dan aku ingin kamu datang ke kos aku supaya bisa beliin aku obat kalo ga bisa antar aku kedokter. Cuma kita salah paham, dan kita berantem sampai akhirnya kamu bilang ingin jalan sendiri tanpa aku lagi. Kamu mutusin hubungan kita. Aku kira aku bisa terima itu. Karena kamu udah berkata-kata kasar banget sama aku. Kamu bilang kita sama-sama keras kepala dan hubungan ini ga bisa dilanjutin lagi. Aku sedih banget aja. Bukan karena aku kehilangan kamu, tapi karena aku merasa sia-sia perjuangan yang aku lakukan beberapa tahun belakangan ini. secara kita sudah pacaran 4 tahun lebih. Semua rencanaku pasti semuanya udah menyangkut kamu. Aku takut bakalan lama bisa bangkit lagi. Itu aja.
Namun, aku coba untuk memperbaiki semuanya, aku minta maaf dan berusaha jadi pihak salah di antara kita. Karena oke, dalam kasus kita berantem yang terakhir ini mungkin emang aku yang salah. Cuma sebenarnya dalam diri aku, ada ketakutan dengan sikap kamu yang selalu gata2in kasar kalo marah banget sama aku. Aku takut itu akan berlanjut terus. Aku takut itu terulang lagi.

Ini hari Minggu kedua aku sama kamu, udah hampir jam 10 kamu belum bangun tidur. Aku cuma pengen kamu bangun, kalau bisa kita ke gereja pagi, jadi setelah itu kita bisa beraktivitas tanpa harus mikir belum ke gereja. Ternyata kamu belum bangun juga dan aku memang masih berusaha buat bangunin kamu. Cuma kamu marah aja dan bilang kasar banget "berisik!!!" sama aku.

Aku ga tau apa aku memang punya mental rendah ato apa, cuma aku gak suka kamu seperti itu sama aku. Seakan aku ini pengganggu aja. 

O, iya meskipun aku bersyukur kamu yang kuatin aku saat aku tahu hasil psikotes aku yang menyatakan aku ini manusia rata-rata dan dibawah rata-rata untuk semua kategori baik kinerja, kepribadian, dll. Aku senang kamu bisa kuatin dan kasih semangat aku. Cuma aku tetap ga suka kamu perlakukan dengan kata-kata kasar tiap kali kamu gak suka dengan apa yang kamu lakukan.
DAMN!

Wednesday, May 14, 2014

Late Post #2

April 4, 2014


Hrggg, damn it! So tonight there are two girls from the church and ask my father to be the guidance in the youth community service in our church tomorrow night. However, my father have to reject it, because there's something else to do.
One hour later, my father ask me to subtitute him. I don't directly agree so he thinks that i don't have any passion anymore in the church service. Just for information, we are talking at the dinner table. Then my father start to talk not only about me and my service passion but also about the condition of church, the people, the service, and most of all are the negative things about those stuff. And the mood in our dinner turn into the bad one. I choose to keep my mouth close, so do my mother.
I don't know, i just don't like the situation.

Late Post #1

April 2nd, 2014

So many thought I have, so many circumstances happened, so many tears and laugh since the last time I wrote. Then, I dont't know where to start writing about it.
Um, okay, let's start from where I am now. So, after I get my master degree, here I am, stuck in my parents' house. Please don't judge me that I'm not trying to get a job. I do. Somehow, none of them get me a good result.
Back to two weeks ago, I got an interview call from one of schools in the city that i really wanna move in. With a big hope, I come to that city to do my interview. They said they would call me by the end of March. And, now it's April, still I don't get any news from that school. OK, maybe I should let it go. Instead of drowning in the deep fucking hopeless feeling because of that, now, i'm trying other chances, i mean i'm still looking for vacancies.

Another story about my interview, I met my boyfriend there and we spent couple days together. Yeah, sometimes he couldn't make it, because of his work. But what can I do?
I enjoyed our meeting. I think he really miss me like i do. We plan what are going to do when I got that job. We are so happy just imagine that we don't have to be in long distance anymore. But, beside that happy things, we also have fights about little things like when he couldn't be with me, so I have to be in my friend' boarding house alone, not really alone but with my friend and her boyfriend, so you know how the feeling. I really wanna be with my babe, but in fact I'm trapped with a couple in a room. They are nice, yeah pretty nice actually. But that was not enough for me at that time because I want my babe being with me. Just for information, I stayed in my friend's place for about a week.
Can you imagine? I have done my interview on Monday and my BF wanted me to stay more days, because actually i have to go home soon. So, okay. My friend and her BF always go to work on 7am and get home on 7pm or 8pm, even sometimes 9pm. Everyday. What did i do that time? I woke up like they do and then waited for them till they went to work. After that, I got back sleeping. I'm waiting the night by watching tv, playing with my phone and sleeping. I didn't wanna go outside to walk around or even buying foods, because i was trying to save my money. When it's 7pm or 8pm, I called my BF and ask him if he could come for me. And when he said NO, that was the reason why we have fight. I was doing nothing just to have him coming in my friend's place to meet me. But if we have fight or i cried on the phone, he always come anyway. And I'm happy for that. I love him. I love him so much.